Setiap individu di dunia punya cara berpikir yang berbeda, satu dengan lainnya. Istilah populer yang mengelompokkan berdasarkan ciri-ciri cara berpikir tersebut, dibagi 2 kelompok yaitu Diakronis dan Sinkronis, khusus menyangkut proses belajar tentang sejarah.
Ciri-ciri cara berpikir diakronis yang terdapat perbedaan dengan cara berpikir sinkronis, seperti dalam penjelasan berikut ini.
Cara berpikir diakronis
Diakronis mengacu bahasa latin yang artinya melampaui dan gabung dari kata Chronicus dengan makna waktu. Pola berpikir diakronis memiliki definisi pikiran yang panjang di cakupan waktu namun menjadi sempit dibatasi ruang.
Beberapa contoh yang mencari ciri-ciri cara berpikir diakronis, misalnya mengurai suatu kronologis yang sudah berlangsung menggunakan seluruh peristiwa yang berkaitan dengan sejarah terjadi hingga selesai.
Ciri cara berpikir diakronis
metode berpikir vertikal
sumber sampel yang digunakan sangat banyak
menggunakan pola perbandingan jika ada peristiwa yang sama persis
sebagian besar mengandung nilai historis
menarik kesimpulan berdasarkan kajian yang ada
Cara berpikir sinkronis
Cara berpikir sinkronis juga berasal dari Yunani yang berarti syn dan khronos. Tanda dari ciri berpikir sinkronis adalah pola melakukan kesimpulan dari contoh yang luas dalam ruang namun pendek dibatasi waktu.
Contoh penerapan berpikir sinkronis pada saat terjadi suatu peristiwa, maka yang mendapat prioritas analisa adalah bagian utama saja.
Ciri cara berpikir sinkronis
metode berpikir vertikal
sumber sampel perbandingan sedikit sehingga tidak bisa menjelaskan kronologi dari awal hingga akhir
memiliki kecenderungan sulit diterima logika dan nalar
struktur penyampaian disusun rapi
rata-rata pokok bahasan bersifat tertutup
tidak ada contoh perbandingan yang digunakan
Demikian tulisan tentang ciri-ciri cara berpikir diakronis dan perbedaan cara berpikir sinkronis pada sejarah manusia, semoga bisa bermanfaat.
0 Comments