Header Ads Widget

}

Fungsi Hormon Auksin pada Tumbuhan

Fungsi hormon auksin pertama kali dirilis oleh ilmuwan Belanda, Fritz Went (1903-1990) menerangkan,  tumbuhan seperti tanaman cara berkembang biak dipengaruhi beberapa hormon, salah satunya auksin yang terdapat pada hampir seluruh tumbuhan.

Manfaat dan cara kerja hormon auksin untuk tanaman
Ilutrasi foto: fikrisigma.wordpress.com

Hormon auksin menurutnya ada dari ujung batang, akar dan berfungsi sebagai pembentuk daun agar sel dapat semakin membesar sehingga makin memang ke daerah meristem bagian belakang paling ujung.

Jika kita mendapat pertanyaan dari teman ataupun guru tentang hormon yang mempengaruhi ujung batang tanaman membengkok ke arah datangnya cahaya matahari, jawabannya hormon auksin.

Apa fungsi hormon auksin pada tumbuhan?


Peranan hormon bernama auksin sangat penting untuk tumbuhan karena mampu mempengaruhi cara berkembang biak tumbuhan tersebut. Sebelumnya, kita tahu manfaat hormon auksin sebagai zat hormon tumbuhan yang terdapat di ujung batang, akar dan terbentuknya bunga pada tumbuh-tumbuhan.

Fungsi dasar dari hormon auksin pada tanaman, selain untuk proses mempercepat perkembangan tumbuhan menjadi semakin kokoh dan kuat, hal lainnya adalah untuk meningkatkan proses pertumbuhan lainnya, seperti percepatan perkecambahan, meningkatkan proses pembelahan sel, meningkatkan kemampuan buah cepat masak dan beberapa manfaat lain.

Peranan hormon auksin pada tumbuhan menjalankan fungsinya, dilakukan bersama hormon lainnya, yakni hormon sitokinin dan hormon giberrelin.

Untuk mengetahui fungsi hormon auksin yang mempengaruhi ujung batang tanaman membengkok ke arah datangnya cahaya matahari, kita bisa melakukan pengamatan menggunakan tumbuhan biji-bijian seperti kacang hijau dan tanaman lain.

Cara melihat kerja hormon yang bernama auksin yang mempengaruhi ujung batang tanaman membengkok ke arah datangnya cahaya matahari, letakan 2 jenis biji-bijian kacang hijau di 2 tempat berbeda, lokasi yang terdapat sinar matahari dengan lokasi gelap.

Sebelum melakukan pengamatan ini, siapkan alat bantu seperti spidol untuk menandai pertumbuhan, penggaris, botol tempat tampung biji tanaman. Masukan 2 sampel yang sudah disiram air sedikit, dan meletakkannya di 1 tempat penuh sumber cahaya matahari dan 1 lagi di tempat gelap.

Hasil pengamatan dari ke 2 sampel tadi, menunjukan cara berkembang biak yang berbeda.

Tanaman yang terdapat hormon auksin pada lokasi mendapat sinar matahari, pertumbuhannya cenderung lebih lambat dibanding tanaman yang berada di tempat gelap.

Hal ini pengaruh dari hormon auksin, sitokinin dan giberelin mencari sinar matahari sehingga ujung tanaman akan mengikuti arah sinar matahari.

Pertumbuhan tanaman mengandung auksin di tempat gelap, cenderung menghasilkan cara berkembang biak lebih cepat tumbuh, karena fungsi hormon auksin tidak menghambat proses perkembangan tanaman.

Perbedaaan lain pada tanaman terdapat auksin di 2 tempat tersebut adalah tumbuhan di tempat gelap akan memiliki bentuk batang lemah dan warna mereka akan pucat kekuningan.

Sementara hasil tumbuhan dengan hormon auksin di tempat sinar matahari, warna yang tampil kehijauan segar, karena kerja auksin berproses dengan sinar matahari.

Jika Anda ingin tahu tentang pertanyaan hormon yang mempengaruhi ujung batang tanaman membengkok ke arah datangnya cahaya matahari, jawabannya hormon auksin.

Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan yakni:

  • 2 Faktor internal terdiri dari gen dan hormon
  • 5 Faktor eksternal terdiri dari nutrisi, cahaya matahari, air dan kelembaban, suhu dan faktor kesuburan tanah.

Hormon yang dapat membantu mempercepat proses pemasakan buah yaitu hormon auksin.

Post a Comment

0 Comments