Ada banyak cerita yang muncul dari pemilik hewan peliharaan saat merawat binatang dalam rumah. Dari pengalaman memberi makanan terbaik dan berkualitas premium untuk menjaga kesehatan bulu hingga cara merawat mereka saat sakit.
Salah satu pengalaman yang bisa saja terjadi pada sebagian pemilik hewan peliharaan, ketika anjing atau kucing yang dipelihara menjadi berubah perilaku mereka pada makhluk lain.
Padahal sebelum perubahan sifat mereka sering bertengkar dengan hewan baru, karakter mereka sudah terbentuk sebagai makhluk yang ramah pada hewan lain.
Mengapa Hewan Peliharaan di Rumah Sering Bertengkar Dengan Hewan Baru?
Berawal dari cerita yang dibagikan pemilik hewan peliharaan inilah, penulis dunia hewan ingin memberi solusi untuk Anda memahami perubahan perilaku hewan peliharaan di rumah agar tidak kaget saat sifat galak dan mudah bertengkar menunjukkan gejala semakin meningkat.
Tujuan kita dapat memahami karakter hewan peliharaan yang sudah menjadi "penguasa wilayah" di tempat nyaman, untuk memberi langkah antisipasi melakukan adopsi hewan baru nantinya bukan menambah masalah baru, yang mungkin saja tidak bisa diatasi oleh pemilik hewan.
Penyebab yang memicu pertengkaran hewan peliharaan
Ilustrasi 2 anjing hidup rukun |
Merawat hewan peliharaan di rumah, jelas menambah perubahan situasi yang lebih "ramai" dengan hadirnya kucing atau anjing tersebut.
Suasana yang riuh hasil suara yang terdengar berulang-ulang, bisa saja mempengaruhi emosional pemilik, khususnya bagi mereka yang merawat lebih dari satu hewan peliharaan.
Pengalaman pemilik hewan peliharaan merawat dua anjing yang sempat rukun saat mereka masih berusia anak anjing, mungkin saja bisa berubah menjadi bertengkar hingga berkelahi setelah usia dewasa.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertengkaran hingga perkelahian antar hewan yang dipelihara, dan beberapa tanda yang cukup umum dari anjing yang lebih muda dan dewasa penuh melakukan pertengkaran dan berkelahi dengan hewan yang lebih kecil atau yang lebih tua.
Penyebab hewan peliharaan terpancing bertengkar diantaranya:
- Dipicu kesamaan genetik ras dan jenis
- Perebutan akses sumber daya
- Sirklus bulanan
- Peralihan status sosial
- Tidak dilatih cara bersosialisasi terhadap hewan lain
Ringkasan ke-5 penyebab hewan peliharaan di atas bisa menjadi faktor utama yang sering mendorong pertengkaran dan perkelahian dalam rumah. Namun masih dimungkinkan faktor lain yang membuat hewan peliharaan mulai berubah dan tidak ramah pada makhluk lain di rumah, seperti anggota baru yang diadopsi tanpa persiapan yang tepat untuk memperkenalkan ke hewan lama.
Pentingnya masa perkenalan hewan baru dengan hewan lama
Jika Anda memiliki keinginan mengadopsi hewan baru untuk dirawat di dalam rumah, persiapan dan tata cara pengenalan hewan baru tidak bisa dilakukan secepat kita sangka.
Masuknya spesies hewan baru yang akan menjadi anggota keluarga tersebut, butuh proses secara perlahan-lahan dan kesabaran dalam pengamatan perilaku hewan lama.
Cara yang kurang tepat dan banyak dilakukan pemilik dalam adopsi hewan peliharaan baru, metode kenalan yang salah bisa menciptakan ajang baru bagi hewan lama melakukan intimidasi kepada hewan baru.
Pada awal pertemanan antar hewan peliharaan, mungkin saja kita menilai pendatang baru terlihat tunduk meski memiliki tubuh yang lebih besar dan genetik agresif. Namun bagi mereka saat menerima perlakuan tidak menyenangkan tersebut akan belajar mengatasi problem tersebut dan akan berubah menjadi berani pada suatu waktu nanti.
Pencegahan pada hewan peliharaan agar tidak mudah bertengkar dan berkelahi
Dipicu kesamaan genetik ras dan jenis
Kemiripan sifat alamiah manusia dengan hewan peliharaan bisa menjadi acuan dasar mencegah pertengkaran dan perkelahian yang mungkin terjadi.
Misalnya hewan peliharaan yang dimiliki majikan berjenis kelamin sama, memiliki kecenderungan mudah bertengkar karena dipicu persaingan di alam bawah sadar. Oleh karena itulah, perkelahian dan pertengkaran hewan peliharaan berjenis sama, bukan suatu yang aneh sama sekali. Perlu pelatihan secara khusus pada 2 hewan jantan atau 2 peliharaan betina mengetahui batasan yang diajarkan untuk mereka.
Selain dari kesamaan jenis kelamin hewan peliharaan, penyebab lainnya dapat memicu pertengkaran dan berkelahi antar hewan dalam rumah, yakni genetik mereka.
Hewan peliharaan yang banyak menjadi teman manusia, rata-rata spesies kucing hingga anjing.
Masing-masing ras kucing ataupun anjing tersebut, mungkin saja menurunkan genetik yang lebih agresif.
Beberapa jenis ras anjing yang punya kecenderungan agresif terhadap hewan lain hingga dengan ras sejenis mereka, diantaranya ras anjing Alska Malamutes, American Pit Bulls hingga Boxers.
Pendapat yang sama tentang genetik dari hewan peliharaan seperti anjing, diungkapkan Nicholas Dodman dan Alice Moon Fanelli dalam sebuah artikel Petplace, ras terrier mungkin lebih rentan untuk berkelahi karena ras mereka telah dikembangkan bekerja secara mandiri.
Dilansir dari situs dunia anjing yang membahas perilaku hewan menjadi berubah sehingga mudah bertengkar dan berkelahi. Dua jenis hewan yang sama, baik 2 jantan atau 2 betina sangat tidak wajar hidup dalam kelompok sosial yang sama. Tingkat keakuran dan rasa kebersamaan secara sosialita dunia hewan, akan lebih tinggi pada jenis kelamin yang berbeda.
Tingginya kemungkinan persentase pertengkaran dan berkelahi sesama jenis hewan peliharaan dalam 1 kelompok sosial yang sama, masih bisa diatasi dengan metode pelatihan khusus.
Menurut Gail Fisher yang menekuni dunia pelatih anjing lebih dari 40 tahun, jenis kelamin hewan peliharaan yang sama masih bisa akur sepanjang mereka diajarkan batasan dan sikap menghormati.
Banyak solusi alternatif yang bisa diberikan pemilik hewan peliharaan mengatasi problem pertengkaran dan perkelahian hewan berjenis yang sama. Misalnya hewan yang cukup umur dan memenuhi syarat dokter hewan, bisa mendapatkan steril atau kebiri.
Perebutan akses sumber daya
Sumber penyebab hewan peliharaan rumah akan bertengkar dan berkelahi, mungkin bukan soal jenis kelamin yang sama.
Hewan peliharaan terdorong menggeram dan lebih memilih menghindar konfrontasi untuk menghemat energi. Jika mereka memilih ajang perkelahian dengan hewan lain, dimungkinkan dari perilaku hewan yang berstatus rendah mencoba mengambil alih sumber daya.
Kemiripan hierarkis sosial dunia hewan dengan dunia manusia adalah status hierarki sosial bisa berubah.
Status hierarki hewan lebih rendah yang semakin kuat dan lebih dewasa secara fisik, mungkin mencoba memperjelas status mereka dalam posisi yang lebih nyaman.
Beberapa sumber daya yang menjadi akar masalah pertengkaran dan perkelahian hewan peliharaan, diantaranya:
- bentuk perhatian pemilik yang pilih kasih
- perbedaan jenis makanan sampai pada ruangan makan yang digunakan
- prioritas mainan yang dimiliki mereka bahkan main baru bisa memancing pertengkaran
- area dan tempat tidur yang tidak sama
Sirklus bulanan
Bisa jadi hewan peliharaan di rumah mudah bertengkar dan berkelahi pada musim atau bulan khusus. Misalnya hewan yang masuk masa panas dan belum mendapat steril atau kebiri, peningkatan hormon tubuh mereka bisa membuat lebih peka dan sensitif.
Peralihan status sosial
Saat usia hewan peliharaan berstatus anak, mereka mungkin tidak pernah disangka akan menjadi hewan dewasa sehingga mencapai kematangan fisik semakin sempurna.
Sementara pada hewan peliharaan sebelumnya, berangsur menjadi tua dan fungsi kemampuan organ tubuh menurun, tidak seperti masa dewasa sebelumnya.
Dalam kelompok dunia hewan, peralihan status kepemimpinan hingga status sosial butuh penyesuaian dan kesepakatan antar mereka. Cepat atau lambat, hewan yang lebih tua akan menyerahkan wilayah dan kekuasaan milik mereka pada ras yang lebih dominan dan disepakati kelompok.
Tidak dilatih cara bersosial terhadap hewan lain
Selebihnya penyebab hewan peliharaan mudah berkelahi dan bertengkar dengan makhluk lain bisa pengaruh cara didikan yang didapat mereka.
Salah satu contoh nyata dunia anjing, hewan peliharaan ini tidak selalu menurunkan kemampuan dan keterampilan sosial yang hebat dari induk mereka sebelumnya.
Karakter dan perilaku hewan peliharaan yang buruk bisa membuat mereka sulit untuk belajar mengenali perilaku sosial normal dalam berinteraksi.
Hewan Peliharaan sering bertengkar, Perlukan bantuan Pelatih Profesional?
Pernahkah pemilik hewan peliharaan memikirkan masalah yang timbul pada hewan peliharaan tersebut. Ketika melihat mereka semakin meningkat untuk bertengkar dan berkelahi, hal ini bisa menjadi masalah yang lebih serius dan buruk.
Banyak masalah yang bisa timbul dalam pertengkaran dan perkelahian hewan peliharaan tersebut, selain menyebabkan luka fisik pada mereka, faktor lain yang tak kalah penting menganggu kenyamanan kehidupan tetangga dekat hunian.
Hewan peliharaan rumah yang sulit rukun dan hidup berdampingan, jelas memerlukan solusi yang tepat. Oleh karena bantuan pelatih hewan profesional bisa membantu Anda mempersingkat waktu pembelajaran dan melatih mereka mengenali batasan dan saling menghormati.
0 Comments