Header Ads Widget

}

5 Penyebab Kucing Sering Kentut

Kucing bisa kentut! pertanyaan ini muncul dari pemilik hewan peliharaan saat mendengarkan suara asing ketika berdekatan dengan kucingnya. Mungkin terdengar aneh bagi sebagian masyarakat namun fakta kucing kentut adalah sesuatu yang lumrah terjadi seperti halnya makhluk hidup lain.

Kucing yang kentut atau mengeluarkan aroma tak sedap bisa dikatakan normal jika tidak keseringan terjadi.

Kentut kucing mungkin saja membuat Anda menjadi tidak nyaman atau mungkin tertawa geli setelah mendengarnya.

Ketika kucing mulai terlihat sering kentut adalah hal yang patut diperhatikan pemilik hewan. Kentut kucing yang tidak terkontrol dan dinilai berlebihan bisa mengindikasikan sesuatu yang terjadi tidak normal untuk kucing.

5 Alasan Umum Kucing Sering Kentut


Ada beberapa alasan umum mengapa kucing di rumah tiba-tiba sering kentut. Beberapa diantaranya mungkin saja bisa diatasi dengan menggubah sesuatu yang salah untuk kucing atau bisa juga memerlukan bantuan dokter hewan.

1. Kucing makan sembarangan


Kucing yang Anda pelihara dan menjadi hewan rumahan dimungkinkan kentut karena perutnya kembung. Kondisi ini lebih dominan karena bahan makanan yang mereka makan berkualitas rendah bahkan cenderung tidak sehat.

Lama kelamaan bahan makanan berkualitas rendah yang kucing makan menumpuk dan menganggu sistem pencernaan mereka menjadi tidak maksimal bekerja.

Umumnya jenis makanan tertentu yang kucing makan bisa mengakibatkan kentut, seperti bahan makanan dari sumber jagung, kedelai, gandum dan bahan serat tertentu.

Makanan kucing lainnya adalah berbahan kandungan tambahan makro dan mikro berlebihan yang membuat saluran pencernaan kesulitan untuk menyerap dengan baik.

Beberapa jenis minuman bisa juga menjadi masalah untuk kucing, misalnya memberi susu tanpa memperhatikan sumbernya. Sebagian kucing dewasa cenderung sakit ketika menerima minuman susu sapi karena kandungan zat laktosa sulit diuraikan sistem pencernaan mereka.

2. Pola makan yang salah

Ilustrasi: tempat makanan khusus kucing (Sumber Lazada.co.id)

Anda menilai makanan untuk kucing adalah pakan berkualitas tinggi dan alasan pertama kurang tepat sebagai alasan kucing sering kentut.

Mungkin Anda perlu memperhatikan pola makan kucing saat sedang makan. Secara umum kucing memiliki tempat makan khusus untuk mereka.

Tempat makanan kucing tersebut dirancang sedemikian rupa agar bermanfaat untuk hewan peliharaan Anda.

Ketika kucing yang makan di tempat yang terlalu besar akan mendorong mereka makan terlalu cepat dan tak terkontrol.

Kecepatan hewan peliharaan saat makan inilah diduga membuat mereka menjadi sedikit menerima udara dan mengakibatkan penumpukan makanan menjadi banyak dalam pencernaan.

3. Kucing malas bergerak


Kucing salah satu ras hewan yang jarang bergerak jika tidak memiliki keinginan bermain, makan atau pup di tempat yang disediakan.

Pemilik yang cenderung sibuk sehingga jarang bermain dengan peliharaan akan menambah tingkat gerakan kucing makin sedikit.

Cara yang cukup baik untuk Anda lakukan adalah usai kucing makan mengajak mereka bermain agar bisa bergerak. Cara ini bisa mencegah perut mereka kembung dan mendorong saluran pencernaan bekerja lebih efisien.

4. Makanan manusia yang tidak cocok


Pemilik kucing pada waktu tertentu sedang makan mungkin saja di hampiri peliharaan untuk meminta makanan yang sama.

Kucing adalah hewan dengan kecenderung makan apa saja yang terlihat baik menurut mereka.

Beberapa jenis makanan manusia seperti yang tercampur dengan susu, bawang putih, jeruk kismis dan beberapa zat lainnya tidak disarankan dimakan kucing karena bisa menyebabkan perut kembung dan kentut.

5. Kucing sakit


Penyebab lainnya kucing kentut tidak normal adalah gangguan kesehatan. Umumnya kucing sakit akan memberi tanda lainnya selain kentut.

Mereka bisa terlihat makin malas, muntah, perut membesar dan aroma yang tak sedap.

Untuk kucing sakit memerlukan penanganan dokter hewan untuk perawatan secara medis.

Banyak penyebab kucing kentut yang perlu dicari sumber agar kondisi kesehatan mereka tidak makin memburuk. Selain kebiasaan mengonsumsi makanan berkualitas buruk dan alergi pada zat tertentu, hewan peliharaan yang sakit bisa mengalami hal serupa.

Post a Comment

0 Comments