Header Ads Widget

}

7 Klasifikasi Kucing Hutan Berdasarkan Kesamaan dan Perbedaan

Klasifikasi adalah pengelompokan suatu subyek berdasarkan data yang dikumpulkan secara sistematis memakai aturan yang telah di standarkan. Menurut KBBI menjelaskan klasifikasi bentuk susunan secara bersistem pada kelompok atau golongan menurut kaidah yang ditetapkan menurut kelas atau bisa juga pengelompokan berdasarkan kesamaan dan perbedaan.
(Pixabay.com)

Klasifikasi kucing hutan sebagai kucing liar yang biasanya ditemukan di kawasan Asia. Mereka hidup dan mencari makan di hutan dengan kemampuan unik mandiri di alam.

Kucing hutan yang memiliki nama populer Prionailurus, salah satu satwa spesies kecil mampu berenang di air sangat baik. Kemampuan ini cenderung terdapat pada ikan dan jenis hewan yang hidup di air (semi-akuatik.

Klasifikasi kucing hutan dalam kelompok Prionailurus dalam 4 jenis, terdiri atas planiceps, rubiginosus, viverrinus dan bengalensis. Mereka berasal dari kingdom Animalia sebagai hewa carnovora yang masih ada kaitan dengan Felidae.

Beberapa klasifikasi umum tentang kucing hutan (Pocork) yang sudah diakui masyarakat luas, misalnya kucing hutan "meong congkok", kucing bakau, kucing kepala datar dan jenis kucing totol.

Perilaku Kucing Hutan

(Pixabay.com)

Perilaku kucing hutan dalam keseharian dikenal sebagai hewan liar yang tangkas dan lincah bergerak di alam terbuka. Tempat umum untuk berlindung dan beristirahat di sela bebatuan besar, ia memiliki kelincahan yang baik memanjat pohon.

Secara umum ukuran tubuh mereka memiliki kesamaan mirip dengan kucing rumahan. Beberapa tanda yang terlihat pada tubuhnya seperti tampilan mantel bulu pendek dan halus dan warna dominan kekuningan bercampur cokelat.

Warna mantel bulu kucing hutan inilah sekilas mirip macan tutul dengan totol kekuningan dengan pola coklat dan hitam.

Kekhususan pola warna kucing hutan yang berbeda dengan ras kucing pada umumnya sebagai hewan peliharaan rumahan atau satwa kucing liar lain, semakin memukau saat berjalan diikuti ekor yang panjang hampir setengah dari badannya.

Sebagai hewan liar, kucing hutan sangat mandiri dan cenderung individual. Pada musim tertentu mereka mencari pasangan untuk berreproduksi dengan masa kehamilan antara 70 hari.

Induk kucing hutan diperkirakan melahirkan 2 - 4 ekor anak dan merawat sang anak hingga dewasa,

Kehidupan alamiah kucing hutan terbiasa tidur saat siang hari dan mencari mangsa setelah malam. Beberapa hewan lain yang memiliki ukuran tubuh kecil di perpohonan dan bebatuan menjadi mata rantai kehidupan mereka.

Ras kucing hutan di Indonesia hidup di beberapa tempat, seperti Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan.

Ras kucing hutan yang tergolong hewan liar sudah mendapat perlindungan dari negara yang dituangkan dalam Undang-undang, misalnya di Indonesia, pengaturan dan perlakuan kucing hutan tidak diperbolehkan dijadikan sebagai hewan peliharaan, seperti dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999 dan Undang-undang No. 5 Tahun 1990.

Klasifikasi Kesamaan Kucing Hutan



  1. Memiliki kebiasaan tidur atau istirahat pada siang hari dan mencari makan di malam hari
  2. Kemampuan bergerak lincah di berbagai tempat dan terbiasa memanjat pohon tinggi
  3. Warna kucing hutan dominan kuning kecoklatan atau mirip seperti macam tutul
  4. Kaki depan cenderung lebih pendek dengan belakang
  5. Postur tubuh dan otot kokoh dengan bentuk kaki kuat
  6. Panjang ekor hampir setengah badannya
  7. Habitat asli terdapat di kawasan Asia dengan wilayah pergunungan dan hutan


Perbedaan kucing hutan dengan kucing rumahan



  1. Kucing hutan memiliki tubuh lebih ringan 
  2. Kucing rumahan cenderung pemalu dan jinak
  3. Kucing hutan memiliki ekor lebih panjang
  4. Kucing rumah mudah bersosialisasi dan tidak bisa ditinggal sendirian dalam waktu lama
  5. Kucing hutan rata-rata tubuhnya lebih besar dari kucing peliharaan
  6. Kucing hutan sangat cepat memanjat pohon
  7. Kucing hutan cenderung lebih kuat terhadap penyakit


Catatan:

Persamaan dan perbedaan kelompok kucing hutan dengan kucing peliharaan dapat berbeda-beda jika dikelompokan pada ras khusus dan lebih spesifik.


Menjaga populasi habitat hewan liar sangat penting untuk dunia dan manusia secara tidak langsung. Hilangnya kehidupan satwa dari lingkungan dapat dicegah dengan keperdulian dan perhatian kita semua.

Post a Comment

0 Comments