Meski nama anjing Kintamani belum populer dari trah Labrador Retriever, pug, siberian husky, pomeranian hingga beagle dan ras lainnya, hal ini karena perhatian pecinta hewan masih belum mengenal keunggulan yang terdapat pada ras asli asal Indonesia.
Sejarah Anjing Kintamani
Habitat populasi anjing Kintamani banyak ditemukan di Bali, khususnya Desa Sukawana, Kintamani. Kondisi geografis daerah yang dipenuhi pegunungan sekitar Gunung Batur, Bali, ciri khas hewan peliharaan ini memiliki mantel bulu yang panjang untuk menahan suhu dingin di lingkungannya. Kelebihan bulu yang tebal karena pola hidup di daerah sejuk dan dingin, sebagian masyarakat sempat menduga, mereka berasal dari persilangan chow-chow dengan domestik.
Penelitian yang dilakukan Dr. Drh. Ketut Puja bersama tim lainnya di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Bali, dapat menjelaskan asal muasal anjing Kintamani sebenarnya ras asli dari Indonesia.
Perilaku Anjing Kintamani
Perilaku mereka agak berbeda dengan ras hewan rumahan yang telah terbiasa dirawat dan disediakan kebutuhan dasarnya. Ras hewan Indonesia ini memiliki perilaku yang masih alami karena pola kehidupan di alam bebas seperti hutan dan pergunungan tempat tinggalnya.
Sebagai hewan yang bebas di alam terbuka, Kintamani memiliki karakter hewan yang tangkas dan kemampuan dalam deteksi cukup tinggi seperti naluri waspada terhadap hal asing.
Kelebihan yang dimilikinya inilah sering dijadikan hewan penjaga karena beberapa sifatnya terkenal setia dan penurut dengan pemilik dan orang yang merawatnya. Beberapa kepribadian lain yang menonjol yang dimiliki anjing ras asli asal Indonesia ini adalah kemampuan mengingatnya sangat baik dan senang bermain, ramah dan bersahabat dengan orang yang dikenalnya.
Ciri-ciri Anjing Kintamani
Ciri-ciri alamiah mereka adalah struktur tubuhnya yang termasuk kelompok hewan kecil dan sedang. Tanda fisik lainnya adalah tampilan kerah bulu di leher yang terdapat pada dada-bagong dalam sebutan Bali. Beberapa karakter lainnya mantel bulunya terlihat panjang dan lebat serta bentuk ekornya melengkung 45 derajat (half moon).
Ciri-ciri fisik lainnya adalah pola warna bulu mereka, sekitar 4 jenis warna yang dominan terdapat pada mereka seperti putih, cokelat muda, hitam, atau kombinasi campuran dari warna tersebut.
Pola wajah yang khas yakni memiliki mata yang mirip buah almond kecoklatan kekuningan yang menambah sisi kelembutan dari sorot matanya. Bentuk telinga mereka cenderung tegak setelah usia dewasa.
Populasi anjing Kintamani ras asli Indonesia telah mendapatkan perhatian dari penyayang hewan, dari dalam negeri dan luar negeri. Selain sering menjadi hewan penjaga di perumahan-villa yang dihuni, tidak sedikit juga yang mengadopsinya saat berlibur ke Bali dengan memenuhi syarat dan ketentuan yang diperlukan.
