Header Ads Widget

}

Scabies Kucing Bisa Menular ke Manusia?

Penyakit menular memiliki cara penyebaran dengan jalan kontak langsung dengan penderita, selain itu dapat juga menular kepada makhluk sehat ketika terpapar kotoran secara tidak sengaja. Sama seperti scabies kucing yang bisa menular ke manusia, umumnya menunjukkan beberapa gejala awal akan terjadi, seperti ruam kulit, gatal hingga permukaan yang terkontaminasi memiliki warna kemerahan.
jenis tungau hewan dan manusia berbeda jenis, scabies kucing tidak bisa hidup lama ke manusia

Ciri-ciri kucing mengalami scabies

kegiatan menggaruk tubuh meningkat pada bagian tertentu. Kucing atau hewan peliharaan lainnya cenderung menggosok pada pangkal telinga, area wajah dan wilayah lainnya yang terjangkit tungau
mantel bulu hewan yang mengalami scabies terlihat menipis hingga rontok terkikis ujung kuku saat digaruk
lokasi kulit yang pernah ditempat tungau akan terlihat berwarna kemerahan dan bisa mengalami luka
area kulit yang terinfeksi cenderung lebih tebal dan berat badan inang lebih kurus dari ras sejenisnya.

Cara pengobatan scabies kucing


Metode pengobatan scabies kucing sebagian besar memerlukan pemeriksaan menyeluruh ke dokter. Hewan peliharaan selain diobati untuk mencegah resiko yang lebih serius, juga bertujuan menghilang efek penularan ke makhluk lain, termasuk manusia.

Beberapa cara alternatif mengobati scabies kucing untuk hewan peliharaan

Penggunaan ivermectin
Rata-rata hewan yang menderita scabies perlu mendapatkan ivermectine, 2 kali untuk 2 minggu.

Minyak zaitun
Mengoleskan minyak zaitun pada area yang terinfeksi, dapat juga mengoleskan di tubuh lainnya untuk mencegah penularan tidak meluas.

Mandi

Scabies kucing perlu proses pemulihan dengan cepat agar tidak menular ke makhluk lainnya. Memandikan hewan peliharaan di rumah dengan sabun atau shampo sulfur. Anda dapat memilih proses dengan cara membilas di wadah air sekitar 10-15 menit dengan pola setiap 1 minggu setiap hari. Jika memiliki alkohol 70%, oleskan sebelum diobati dengan pengobatan salep.

Jenis salep scabies kucing rata-rata mengandung Permethrin maksimal 5% dan zat tambahan lainnya antara 1%. Standar pemakaiannya antara 12 jam sekali atau menurut rekomendasi dokter hewan.

Bisakah scabies kucing menular ke manusia?


Gatal, kudis dan penyakit kulit yang disebabkan tungau, umumnya bisa terjadi pada semua makhluk hidup. Manusia, kucing, anjing dan hewan peliharaan memiliki resiko yang sama kemungkinan tertular penyakit kulit.

Untuk pemilik peliharaan, memelihara hewan berarti memerlukan interaksi yang lebih sering untuk mencukupkan segala kebutuhannya. Mulai dengan makanan, bermain sampai pada proses membersihkan mereka ketika tubuhnya kotor.

Dikutip dari laman cdc.gov tentang scabies menerangkan, hewan tidak bisa menularkan penyakit kudis kepada manusia karena sumber tungau berbeda. Manusia yang mengalami penyakit kulit seperti kudis akibat tungau, akibat infeksi Sarcoptes scabiei varietas hominis, sementara untuk hewan salah satunya tungau Notoedres cati.

Umumnya tungau hewan peliharaan yang pindah ke manusia yang bersumber dari hewan tidak bisa bertahan hidup lebih dari 2 hari. Meski demikian, reaksi gatal dan infeksi akibat gigitan tungau masih bisa terjadi pada manusia, khususnya yang memiliki riwayat alergi.

Pencegahan


Penularan scabies hewan peliharaan kepada manusia sangat kecil bertahan hidup untuk waktu yang lama, namun pencegahan tetap diperlukan untuk menghilangkan kemungkinan resiko gatal dan infeksi lainnya.

Beberapa cara pencegahan yang bisa Anda lakukan, seperti:

  • mencuci peralatan yang digunakan penderita
  • pisahkan cara mencuci peralatan hingga kain agar tidak tercampur menjadi satu
  • gunakan penyedot debu untuk menghisap debu yang menempel di karpet, jika Anda memilikinya
  • desain rumah yang sehat dapat menghilangkan tungau dengan cara membuka jendela agar sinar matahari menyinari ruangan dalam.


Untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat, kunjungi dokter agar memperoleh pemeriksaan medis yang lebih komprehensif.