Anggapan masyarakat bahwa tinggi badan orang tua mempengaruhi genetik tubuh anak, tidak selamanya tepat. Ketika kedua orang tua memiliki postur pendek, ternyata anak yang dibesarkan nanti dapat lebih tinggi dari mereka.

Ilustrasi anak (Pxhere.com)

Mengutip penjelasan Ketua Umum Pirgizi Pangan Indonesia, Prof Hardinsyah saat menjelaskan hal tersebut dalam topik bincang dari World Milk Day 2020, dirinya menjabarkan postur penduduk Jepang jaman penjajah Indonesia berkisar antara 158 cm. Tinggi rata-rata tersebut kini semakin meningkat hingga 172 cm saat ini.

Peluang Membuat Tubuh Anak Tinggi Walau Orang Tua Pendek

Pengaruh eksternal meningkatkan tinggi badan anak

Menurut Hardinsyah faktor genetik orang tua mempunyai pengaruh antara 10-20% terhadap tinggi badan anaknya. Sehingga orang tua postur pendek berharap tubuh anak mereka tinggi, masih bisa dimaksimalkan dengan faktor eksternal.

Ia menjelaskan, pengaruh asupan yang dikonsumsi anak seperti makanan yang tepat dan lingkungan yang didiami secara perlahan untuk waktu panjang akan berdampak pada genetik.

Bahan makanan yang sehat dan diyakini berdampak baik terhadap tinggi badan anak, mulai jenis kacang-kacangan, ayam ,almond, hingga sayuran. 

Bahan berasal dari susu meski termasuk asupan yang baik, namun bukan sumber pangan satu-satunya sebagai sumber gizi. Susu dianggap pelengkap dalam pemenuhan gizi tubuh karena kandungan mikro dan makro.

Komposisi susu untuk remaja dan dewasa

Dalam bincang-bincang Hari Susu Nusantara 2020, Hardinsyah menerangkan segelas susu yang dikonsumsi remaja dan dewasa telah memenuhi setengah dari keperluan kalsium dan vitamin Dyang dibutuhkan tubuhnya. 

Vitamin lainnya seperti B6,B9, B12,E, fosfor hingga protein berada dalam kisaran 20-30%.

Tak perlu berkecil hati jika kita sebagai orang tua memiliki tubuh pendek. Perhatian yang tepat bagi anak memasuki tumbuh kembang melalui makanan sehat dan seimbang, ternyata mampu mendorong tinggi badan anak lebih maksimal.