Header Ads Widget

}

Selain Muntah, Kenali Gejala Hairball pada Kucing dan Cara Mengobati Secara Alami

Apakah hairball membahayakan kucing?


Perilaku hewan peliharaan kucing merawat diri mereka secara mandiri adalah aktivitas alami yang berlangsung naluriah. Rata-rata kebiasaan kucing sebagian besar menghabiskan aktivitas mereka 30-50 persen melakukan hal tersebut.
Sumber Pixabay


Aktivitas perawatan kesehatan kucing menjaga kebersihan tubuh mereka bisa dikatakan normal jika sesekali muntah sehingga tak perlu membuat majikan merasa khawatir berlebihan. Pengalaman kucing yang merespon metabolisme tubuh mengurangi hairball dalam diri mereka sekitar 3-5 kali dalam 1 bulan, masih bisa dianggap normal sehingga tidak membahayakan hewan peliharaan tersebut.

Jika hairball pada kucing terjadi lebih sering lebih dari 5 kali dalam 1 bulan. Ada kemungkinan mereka memiliki masalah kesehatan yang mendasar sehingga memerlukan diagnosa dokter hewan.

Perilaku kucing hairball yang tidak disebabkan aktivitas normal berasal dari insting menjilati alami dimungkinkan berasal dari faktor lainnya seperti gejala stres, cemas, alergi, mikroba yang berada di usus pencernaan.

Perilaku normal kucing hairball yang alami

Sebagian besar pemilik hewan peliharaan yang telah lama merawat kucing mereka, mungkin telah mengenali kebiasaan alami kucing domestik menghabiskan waktu lebih dari separuh waktu mereka merawat diri sendiri.

Upaya perawatan membersihkan diri sendiri secara sehat juga untuk memberikan perasaan menenangkan secara emosional. 

Perilaku kucing membersihkan bulu mereka dengan lidah. Dengan bentuk yang khas pada lidah kucing membersihkan bulu secara tidak sengaja menelan bulu yang rontok saat masih menempel di permukaan badan.

Masuknya bulu rontok berasal dari keratin ke dalam tubuh mereka. Metabolisme tubuh kucing tidak mampu mencerna sehingga tidak diproses dan terbuang berwujud feses.

Mengapa hairball bisa membuat kucing muntah?

Cara mengurangi hairball kucing
Sumber Pixabay/TeamK

Masuknya bulu yang rontok saat kucing membersihkan diri mereka sebagian besar berakhir terbuang ke dalam pup mereka. Pada kucing yang sehat dan memiliki kemampuan alami secara perlahan menangani bulu yang masuk secara normal tanpa masalah.

Dalam beberapa peristiwa kucing domestik. Bulu yang tertelan oleh mereka bisa menumpuk dan semakin banyak saat tidak dikeluarkan alami. Yang akhirnya membentuk gumpalan bola (hairball).

Gumpalan bulu seperti bola yang dikenal secara teknis trikobezoar terjadi karena rambut dan bulu yang masuk tidak bisa bergerak dengan mudah memalui saluran pencernaan mereka sehingga dikeluarkan melalui kerongkongan.

Batas kenormalan hewan peliharaan kucing mengalami hairball mungkin bervariasi untuk peternak atau pemilik hewan. Sebagian menilai kucing yang sehat dianggap normal jika mengalami hairball setiap 1-2 kali dalam 1 minggu.

Faktor pengaruh dari perbedaan hairball pada kucing mungkin disebabkan ras kucing memiliki jenis bulu yang tidak sama persis. Misalnya pemilik kucing bulu panjang seperti Persia atau Maine Coon kemungkinan mengalami peristiwa yang lebih singkat.

Untuk mendapatkan batas normal hairball kucing berdasarkan ras yang lebih spesifik, ada baiknya menanyakan langsung kepada peternak profesional atau dokter hewan Anda.

Di luar pro dan kontra kenormalan hairball yang terjadi pada kucing setiap bulan atau tahun. Hal mendasar yang menjadi titik temu. Sebagian besar peternak profesional meyakini perilaku hairball terjadi pada mereka secara berlebihan mengindikasikan suatu masalah kesehatan yang memerlukan diagnosa dokter hewan.

ciri kucing mengalami hairball yang membahayakan:
  • mengalami muntah berulang 
  • menunjukkan perilaku lesu dan lemas
  • selera makan menurun
  • sulit buang air besar secara normal
  • feses yang keluar tidak normal (diare)

Cara mengurangi hairball pada kucing

menyediakan waktu khusus menyisir dan menyikat bulu mereka agar bulu rontok bisa dibersihkan. Metode ini sangat efektif mengurangi hairball untuk ras kucing bulu panjang
membagi jatah makan yang semula diberikan sekaligus dalam wadah kecil

4 Cara mencegah hairball kucing secara alami:


1. Alat khusus membersihkan bulu kucing
sisir kucing
Sumber Pixabay/skorchanov

Melakukan pencegahan awal dengan menghilangkan bulu rontok secara rutin dengan menyisir dan menyikat bulu mereka dengan perawatan khusus. Peralatan pendukung menyisir dan menyikat bulu rontok dapat dibeli di Pet Shop. Selain berwujud sisir khusus. Media lain seperti sarung tangan penarik bulu.

2. mencukupkan kebutuhan serat untuk kucing
Mirip seperti manusia, kucing sebagai makhluk hidup memerlukan serat yang cukup berasal dari makanan mereka. 

Perhatian secara khusus untuk kucing memperoleh serat dari makanan bisa mempermudah bulu yang tertelan bergerak melalui usus pencernaan. Makanan serat khusus kucing yang paling sesuai dapat ditemukan di Pet Shops.

3. mencampur pelumas sehat alami
Beberapa dari pelumas yang biasa dikonsumsi manusia bisa juga digunakan sebagai pelumas yang sehat alami untuk hewan peliharaan. Cara memberikan pelumas alami untuk melancarkan makanan yang dicerna adalah mencampurkan satu sendok makan minyak ikan, safflower atau minyak rami ke dalam makanan mereka. Ketika hairball masih tertinggal akan lebih memudahkan metabolisme tubuh membuangnya lewat pup. 

4. memilih tempat minuman kucing yang cocok
Kucing yang mengonsumsi makanan kurang cairan mengindikasikan usus pencernaan akan bekerja lebih keras dari biasanya. 

Salah satu cara mencegah hairball kucing menyediakan akses air minum menggunakan tempat yang cocok untuk mereka. 

Kebiasaan perilaku kucing yang memilih minum dari air yang mengalir kadang membuat mereka tidak peduli air minum yang Anda sediakan dalam wadah mangkuk.

Untuk mendapatkan tempat minum yang mengalirkan air seperti air mancur. Anda dapat membelinya di toko perlengkapan hewan peliharaan.

Demikian tulisan tentang  Gejala Hairball pada Kucing dan Cara Mengobati Secara Alami, Semoga bisa memberikan manfaat untuk Anda.

Terima kasih kk sudah membaca tulisan sederhana ini. Jika artikel dunia hewan bermanfaat, jangan lupa juga dibagikan ke teman yang membutuhkan informasi ini. Indahnya berbagi....

Post a Comment

0 Comments