pixabay.com/Greyerbaby |
Banyak penyebab bakteri Leptospira perlu mendapat perhatian serius sebagai penyakit Leptospirosis. Cara penyebaran yang tidak sulit, Leptospirosis pada anjing dan kucing salah satu penyakit zoonosis, dapat menyebar dari hewan ke manusia.
Leptospirosis dan gejala pada manusia
pexels.com/public-domain-pictures |
Infeksi bakteri Leptospira yang menjadi penyakit Leptospirosis pada orang dapat menyebabkan gejala seperti flu dan dimungkinkan menyebabkan masalah lain, seperti gangguan fungsi hati atau ginjal.
Menurut sumber saat mengungkapkan penyebaran bakteri Leptospira di Amerika Serikat, sebagian besar kasus leptospirosis yang dialami manusia terjadi dalam bentuk kegiatan rekreasi yang bersentuhan dengan air. Infeksi bakteri Leptospira saat mengenai korban, sumber air atau tanah yang telah terkontaminasi menjadi jalan masuk pada manusia. Sementara itu, penyebaran hewan peliharaan yang terinfeksi jauh lebih jarang terjadi meski hal tersebut tetap bisa terjadi.
Gejala Leptospirosis pada hewan
pixabay.com/LivingInPuglia |
Penyebaran penyakit Leptospirosis yang bermuara dari air atau tanah yang terkontaminasi bakteri ini, secara umum cenderung banyak dilaporkan di daerah iklim tropis. Misalnya kondisi hujan dalam setiap tahun yang berlangsung dengan intensitas tinggi. Meski demikian, penyebaran leptospirosis dimungkinkan terjadi di mana saja.
Selain manusia, ada beberapa hewan yang memiliki kecenderungan tinggi mengalami risiko leptospirosis. Anjing dan kucing hewan peliharaan yang dominan tertular bakteri Leptospira dan beberapa hewan mamalia lain.
Perbandingan hewan peliharaan anjing dan kucing yang paling sering terkena bakteri Leptospira. Penyakit leptospirosis pada kucing agak jarang terjadi karena sangat sedikit laporan yang diketahui tentang penyakit dari kucing.
Beberapa faktor yang menjadi risiko anjing tertular bakteri Leptospira, umumnya leptospirosis masuk dalam tubuh anjing yang berada di Amerika Serikat akibat berkaitan air dari sungai, danau atau berkeliaran di pedesaan. Daerah perdesaan lebih tinggi dari resiko bertemu satwa liar yang berpotensi terinfeksi, seperti kontak dengan hewan, menyergap tikus, atau sumber air.
Beberapa tanda anjing dan kucing terinfeksi leptospirosis
pexels.com/fabtruji |
Anjing dan kucing adalah hewan yang dimungkinkan terinfeksi leptospirosis. Tanda umum yang bisa dilihat saat permukaan kulit ada luka terbuka. Luka terbuka yang terdapat pada hewan seperti luka atau goresan, saat bersentuhan dengan urin yang terinfeksi, tanah yang terkontaminasi urin, air yang menjadi sumber leptospirosis, makanan atau tempat tidur. Cara penularan lain bisa terjadi dari gigitan dari hewan yang terinfeksi atau saat hewan memakan bangkai yang terinfeksi bakteri Leptospira.
Penularan bakteri Leptospira melalui pembiakan sangat jarang terjadi, namun tetap dimungkinkan ditularkan melalui plasenta dari induk ke calon hewan tersebut.
Tanda dan proses terjadinya penularan leptospirosis
1. luka terbuka dan goresan yang belum sembuh saat terpapar air, tanah yang terkontaminasi
2. digigit atau dilukai oleh hewan yang telah terinfeksi
3. memakan bangkai hewan yang terinfeksi
4. terpapar langsung dengan urin dari hewan terinfeksi
5. tempat yang dapat menjadi sumber infeksi bakteri leptospira.
Pasca tertular bakteri Leptospira
pexels.com/fr3nks |
Beberapa tanda umum dapat terjadi pada hewan yang tertular dengan menunjukkan gejala gangguan kesehatan hingga perubahan kebiasaan sehari-hari mereka. Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing yang tertular leptospirosis dapat mengalami demam, menggigil, nyeri otot, aktivitas bergerak menurun, tampak lesu, mudah haus dengan minum air lebih banyak, perubahan frekuensi buang air kecil lebih sering, air urin lebih pekat, gejala dehidrasi, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, kemungkinan penyakit kuning dengan melihat perubahan kulit menguning, gangguan kesehatan di dalam mata.
Penyakit leptospirosis pada anjing dan kucing yang lambat ditangani ahli kesehatan seperti dokter hewan dapat menyebabkan gagal ginjal atau gagal hati. Hewan peliharaan dimungkinkan menunjukkan gejala penyakit paru-paru yang parah dan mengalami kesulitan bernapas.
Beberapa gangguan kesehatan yang ditimbulkan penyakit Leptospirosis pada hewan peliharaan juga dapat menyebabkan gangguan perdarahan, seperti muntah darah, urin, tinja atau air liur; mimisan; dan menunjukkan bintik-bintik merah. Hewan dapat mengalami bengkak organ kaki akibat akumulasi cairan yang menumpuk secara berlebihan di dada atau perut mereka.
Penanganan cepat leptospirosis pada anjing dan kucing dengan gejala leptospirosis perlu dilakukan pemilik hewan, kunjungan dan perawatan lanjut ke dokter hewan akan mencegah resiko lain yang mungkin terjadi lebih bahaya. Umumnya dokter hewan segera melakukan pemeriksaan awal pada organ fisik. Disisi lain, dokter hewan dapat merekomendasikan sejumlah tes seperti tes darah, tes urin, audiograf (x-ray), dan pemeriksaan ultra-sound.
Perawatan dan pencegahan dini mempercepat penyembuhan
Penyakit leptospirosis pada anjing dan kucing umumnya diobati dengan antibiotik dan perawatan berkala dari dokter hewan dan tim terkait lainnya. Pemeriksaan yang cepat saat mengetahui tanda dan gejala yang terjadi pada hewan secara dini, membuka peluang untuk kesembuhan semakin cepat.
Jika diagnosa dokter hewan mendapatkan kecenderungan tertular penyakit leptospirosis dan mendapatkan pengobatan pencegahan, pemberian vaksin cukup efektif mencegah leptospirosis dan melindungi anjing dan kucing kurang lebih untuk waktu 12 bulan. Tindakan vaksin kepada hewan peliharaan perlu dilakukan ulang untuk hewan peliharaan yang berisiko leptospirosis atau menurut saran dokter hewan.
Pencegahan penularan leptospirosis pada anjing dan kucing ke manusia
Waspada dan berjaga-jaga adalah langkah awal untuk mengatasi penyebaran penyakit leptospirosis pada anjing dan kucing ke manusia. Meskipun hewan peliharaan Anda memiliki risiko penularan infeksi yang rendah, masih dimungkinkan risiko kecil berjalannya waktu.
Pemilik hewan peliharaan dapat memulai beberapa pencegahan leptospirosis pada anjing dan kucing untuk melindungi diri seperti:
- Rutin memerikan vaksin dan antibiotik sesuai saran dokter hewan
- Hindari kontak dengan urin hewan peliharaan secara langsung
- Segera membersihkan kotoran dan urin hewan peliharaan dengan cairan pembersih anti-kuman atau anti-bakteri
- Biasakan menggunakan sarung tangan kedap cairan jika membersihkan dan bersentuhan dengan kotoran dan urin hewan
- Biasakan hewan peliharaan tidak berada di genangan air atau tanah yang mudah diakses hewan lain seperti tikus
- Rajin mencuci tangan
Perawatan kesehatan bagi hewan peliharaan dapat berlangsung mudah jika pemiliknya mengetahui penyebab dan pencegahan penyakit leptospirosis. Penyebaran penyakit yang terjadi dimanapun dapat terjadi karena banyak faktor penyebabnya. Oleh karena itu, mengetahui gejala leptospirosis pada anjing dan kucing sangat penting sebagai awal penanganan dan pencegahan, sehingga semua anggota keluarga selalu aman dari resiko infeksi
bakteri Leptospira.
Sumber
Sumber
Sumber